Belajar Bahasa Inggris Dan Arab

Menu
  • Home
  • Opini
  • Islam
  • Quran
  • Hadits
  • Arab
  • Tajwid
  • Inggris
  • Traveling
  • Komputer
  • Marketplace

Pusat souvenir handuk bordir harga murah pengerjaan cepat

Belanja Sekarang!
Home
Opiniku
Kepemimpinan Profetik Dalam Islam – Bercermin Pada Sifat Nabi
Opiniku

Kepemimpinan Profetik Dalam Islam – Bercermin Pada Sifat Nabi

sadunku 10/09/2014

Kepemimpinan Profetik Dalam Islam

Kepemimpinan Profetik Dalam Islam – Berbicara tentang kepemimpinan profetik dalam islam berarti merujuk pada sosok pemimpin terbesar yang hebat, menusia paling sempurna dan kekasih allah swt dialah Muhammad saw. Kesempurnaan dan kredibilitas kepemimpinan beliau yang sangat mengagumkan. Rahasia keberhasilan beliau sebenarnya terletak pada landsan moral (akhlaq al-karimah) yang melekat pada dirinya. Aisyah r.a., istri nabi saw, bahkan mengatakan bahwa akhlaq beliau adalah al-quran. Nabi saw adalah “al-quran yang berjalan”. Rasulullah saw dihadirkan dimuka bumi ini tidak lain semata-mata untuk menyempurnakan akhlaq.

Kepemimpinan Profetik Dalam Islam

Kepemimpinan Nabi Muhammad

Akhlaq rasulullah saw wajib diidolakan dan ditiru oleh seorang pemimpin, sehingga menjadi teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya. Maka akhlaq Rasulullah saw inilah yang menjadi pondasi utama mengenai Kepemimpinan Profetik Dalam Islam. Seorang pemimpin yang berakhlaq mulia akan terpancar keanggunan moralitas yang terang dalam dirinya, sehingga dapat melahirkan sikap-sikap yang positif dalam kepemimpinannya, cermat dalam mengambil keputusan, bersikap terbuka dan toleran, hidup sederhana dan tidak bermewah-mewahan, melindungi rakyatnya, mau mendengarkan kritik, bijaksana, serta mempunyai ghirah untuk selalu bersikap dinamis dan melakukan perubahan yang lebih baik melalui pembaharuan dengan potensi kreatifnya. Rasulullah saw bersabda, “barang siapa dalam islam menemukan kreasi yang baru dan baik kemudian diamalkan oleh orang sesudahnya, maka kepadanya ditulis pahala sebanyak pahala orang yang mengerjakan sesudahnya. Dan barang siapa di dalam islam menemukan kreasi yang jelek dan diamalkan oleh orang yang sesudahnya, maka kepadanya akan mendapat dosa sebanayk orang yang mengerjakan sesudahnya ” (H.R. Muslim). Sebagaimana telah dipesankan leh nabi saw, bahwa “orang yang paling dicintai dan dekat dengan rasulullah saw di hari kiamat adalah yang paling baik akhlaqnya” (H.R. Ahmad).

Secara etimologis, kepemimpinan (leadership) berarti kualitas, daya, atau tindakan seseorang dalam memimpin. Dalam lisan al-‘arab, pemimpin disebutkan sebagai seorang yang ada di depan, seperti pengembala yang menuntun gembalaannya dari depan. Sedangkan secara terminologis, berarti kemampuan mempengaruhi, mengajak, atau mengerakan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Definisi kepemimpinan sendiri sebenarnya sangat beragam. Dalam islam, para ulama juga sama sekali tidak ada kesepakatan tentang hal ini. Kepemimpinan seolah menjadi fenomena yang muncul ke permukaan, tetapi sedikit disadari eksistensinya. Oleh karena itu, untuk mendekatkan pengertian ini perlu merujuk kembali pada istilah kepemimpinan dalam pandangan islam, seperti diantaranya disebutkan dalam al-quran yakni sebagai khalifah (Q.S. Al-Baqarah : 30) ulul amri (Q.S. An-Nisa : 59), atau wali (Q.S. Al-Maidah : 55), sedangkan dalam hadis sering disebut ra’in (pengembala) ata imamah.

Terlepas dari sebutan apapun yang disepadankan untuk kata “pemimpin”, yang lebih penting dari itu tentang Kepemimpinan Profetik Dalam Islam adalah cara bagaimana menjadi pemimpin yang sukses dalam pengertian islam. Karena itu, seseorang perlu memahami pendasaran teologis yang kukuh sebagaimana disebutkan baik dalam al-quran maupun dalam hadits. Seorang pemimpin harus memahami dan meneladani karakteristik kepemimpinan Rasulullah saw, dimana inilah yang kemudian akan menjadi landasan epistemologis bagi kepemimpinan profetik dalam disiplin apapun, yaitu bahwa ia harus seorang yang jujur (shiddiq), dapat dipercaya (amanah), cerdas (fathanah), dan wajib menyampaikan risalah atau mengajak orangorang yang dipimpinnya kepada kebaikan dan kebenaran (tabligh).

Demikian sekilas tulisan tentang Kepemimpinan Profetik Dalam Islam yang bisa menjadi pijakan bagi para pemimpin kita terutama masalah kepemimpinan di negara kita dewasa ini. Semoga bisa memberikan manfaat bagi anda para pembaca dimanapun anda berada.

Tweet
Prev Article
Next Article

Related Articles

Langkah Efektif Menulis Artikel Ilmiah
Langkah Efektif Menulis Artikel Ilmiah Yang Baik Langkah Efektif Menulis …

Langkah Efektif Menulis Artikel Ilmiah Yang Baik

Pengertian Hadits Qudsi Beserta Contohnya
Pengertian Hadits Qudsi Beserta Contohnya Pengertian Hadits Qudsi – Hadits …

Pengertian Hadits Qudsi Beserta Contohnya

Leave a Reply

Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Cari Disini

Post Terbaru

  • Mufrodat Surat An Nisa Ayat 36 Lengkap
    Arti Surat An Nisa Ayat 36
  • Arti Perkata Surat An-Nisa Ayat 34
    Arti Perkata Surat An-Nisa Ayat 34 Lengkap …
  • Ulasan Oppo Reno 4 Spesifikasi dan Harga Terbaru
    Oppo Reno 4 Spesifikasi dan Harga
  • Update Cara Atur Jasa Kirim Shopee Terbaru 2020
    Cara Atur Jasa Kirim Shopee Terbaru
  • Langkah Untuk Mengaktifkan Metode Pembayaran COD Terbaru di Shopee
    Cara Mengaktifkan Metode Pembayaran COD di Shopee

Baca Juga Yang Ini

  • mubtada khabar inna dan kanna
  • ali imran 191 arti perkata
  • qs al isra ayat 32
  • surat al waqiah pdf
  • menambah font di pc

Belajar Bahasa Inggris Dan Arab

Copyright © 2021 Belajar Bahasa Inggris Dan Arab