Kaum Muslimin yang disayangi Allah.
Mengapa kita dianjurkan untuk bersedekah atau membelanjakan harta di jalan Allah? Salah satu tujuan agama adalah penguasaan atas diri sendiri dan tidak memperturutkan dorongan alamiah yang tidak patut bagi martabat manusia beriman. Bakhil, pelit atau kedekut merupakan bawaan yang semestinya dikontrol. Orang yang mampu menguasai nafsu pelitnya atau kebakhilannya adalah orang yang berhasil. Demikian dinyatakan dalam sebuah ayat al-Qur’an:
{وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون} [59/الحشر: 9]
Kenikmatan dan rejeki yang kita peroleh sebenarnya tidak semata-mata dari usaha kita sebagaimana kemalangan yang menimpa orang yang malang bukanlah semata-mata karena kemalasan dan kekurangan usaha mereka. Banyak hal yang membuat untung sebagaimana banyak yang membuat buntung. Para pengungsi yang mencari keselamatan karena di rumah sendiri terjadi kerusuhan atau perang, orang-orang yang menjadi korban banjir, gunung meletus dan sebagainya; mereka mendapatkan kemalangan dari banyak faktor dari luar diri mereka. Demikian pula keberhasilan kita tidak jarang disebabkan oleh banyak hal yang tidak kita usahakan sendiri. Yang kita usahakan sering kali seperti memberi peluang bagi datangnya banyak keuntungan yang kita peroleh.
Karena itu, kita perlu bersolidaritas dengan orang-orang yang memerlukan bantuan dari harta kita yang sebagiannya kita peroleh tidak semata-mata dengan usaha kita dan di dalamnya terdapat hak orang lain.
Lanjt hal 3, .